Bupati RD dan Wagub Rano Karno Bertemu, Ada Apa? Sinergi Jakarta-Minahasa untuk Pengelolaan Sampah dan Penanggulangan Kebakaran
News Melonguane– Peta kerja sama antar daerah di Indonesia kembali menunjukkan perkembangan signifikan. Pemerintah Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, menjalin kolaborasi strategis dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui program hibah kendaraan operasional. Pertemuan puncaknya terjadi di Balai Kota Jakarta, Rabu (17/9/2025), yang mempertemukan dua figur berpengaruh: Bupati Minahasa Robby Dondokambey (RD) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno.
Pertanyaan yang langsung muncul: Apa yang dibahas dua pemimpin daerah dari ujung yang berbeda ini? Jawabannya bukan sekadar serah-terima kunci mobil, tetapi sebuah cerita tentang sinergi, visi pelayanan publik, dan transfer pengetahuan dari ibu kota ke daerah.
Silaturahmi Strategis di Balai Kota
Kunjungan kerja Pemkab Minahasa ke Ibu Kota dipimpin langsung oleh Bupati Robby Dondokambey, S.Si., M.AP. Ia didampingi oleh Wakil Bupati Vanda Sarundajang, S.S. (Vasung), serta Ketua TP-PKK Kabupaten Minahasa, Martina Dondokambey-Lengkong, S.E. (MWL). Kehadiran istri bupati ini mengindikasikan bahwa kunjungan ini mungkin juga menyentuh aspek pemberdayaan masyarakat dan keluarga, yang sejalan dengan program PKK.
Baca Juga: Kota Bitung Berduka Pemuda Ditikam Badik hingga Terluka di Kedua Kaki
Rombongan Minahasa ini diterima dengan hangat oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, H. Rano Karno, S.I.P., beserta jajarannya di Kantor Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Turut hadir dalam pertemuan tersebut pejabat eselon tinggi Pemprov DKI, seperti Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta, Staf Khusus Gubernur, serta Kepala Biro Kerja Sama Daerah. Dari pihak Minahasa, hadir para kepala dinas teknis seperti Kadis PUPR Daudson Rombon dan Kadis PTSP, menandakan bahwa pertemuan ini sangat teknis dan berorientasi pada implementasi.
Lebih dari Sekadar Hibah: Makna di Balik Kendaraan Operasional
Hibah yang diberikan Pemprov DKI Jakarta kepada Pemkab Minahasa bukanlah kendaraan biasa. Jenis kendaraan yang diserahkan sangat spesifik dan krusial bagi ketahanan sebuah daerah:
-
Kendaraan Dinas Pemadam Kebakaran: Alat ini adalah ujung tombak penanggulangan darurat. Untuk daerah seperti Minahasa dengan pemukiman dan aktivitas ekonomi yang terus berkembang, kapasitas pemadam kebakaran yang tangguh mutlak diperlukan. Kendaraan ini akan meningkatkan respons time dan efektivitas dalam menangani insiden kebakaran, baik di permukiman, lahan, maupun kawasan komersial.
-
Kendaraan Pengangkut Sampah: Ini adalah jawaban langsung atas permasalahan klasik daerah: pengelolaan sampah. Dengan armada yang memadai, proses pengangkutan sampah dari sumbernya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat menjadi lebih teratur, efisien, dan higienis. Ini langkah konkret menuju Minahasa yang lebih bersih dan sehat.
Bupati Robby Dondokambey dalam pernyataannya menekankan bahwa kerja sama ini jauh lebih dalam dari nilai material hibah. “Kerja sama ini merupakan wujud sinergi antar daerah dalam memperkuat pelayanan publik, khususnya di bidang penanggulangan kebakaran dan pengelolaan lingkungan,” ujarnya.
Pernyataan ini menggarisbawahi semangat gotong royong nasional. Jakarta, sebagai ibu kota negara dengan pengalaman dan sumber daya yang mumpuni, berbagi dengan daerah untuk bersama-sama memajukan Indonesia.
Mengurai Benang Merah Kolaborasi: Mengapa Jakarta dan Minahasa?
Kolaborasi ini mungkin terlihat mengejutkan, tetapi jika ditelaah, memiliki logika yang kuat:
-
Kapasitas Jakarta: DKI Jakarta memiliki Dinas Kebersihan dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) yang telah berpengalaman puluhan tahun menangani masalah kompleks di kota megapolitan. Mereka memiliki armada yang besar dan pengetahuan operasional yang sangat berharga.
-
Kebutuhan Minahasa: Sebagai kabupaten yang terus berkembang, Minahasa membutuhkan percepatan dalam penyediaan sarana dan prasarana dasar untuk melayani warganya. Menerima hibah sekaligus kemungkinan besar transfer knowledge dari ahli Jakarta adalah lompatan besar yang efisien.
-
Figur Pemimpin: Bupati RD dikenal sebagai pemimpin yang progresif dan aktif menjalin jaringan. Di sisi lain, Rano Karno, selaku Wagub DKI, memiliki latar belakang sebagai budayawan dan publik figur yang memahami pentingnya membangun relasi yang manusiawi dan efektif. Pertemuan kedua tokoh ini memungkinan terjadinya chemistry yang baik untuk kolaborasi yang lebih luas di masa depan.
Apa Dampaknya Bagi Masyarakat Minahasa?
Masyarakat Minahasa adalah ultimate beneficiary dari kerja sama ini. Dampak yang dapat diharapkan:
-
Peningkatan Keamanan: Dengan adanya armada pemadam kebakaran yang baru, rasa aman masyarakat dari ancaman kebakaran akan meningkat. Respons yang cepat dapat meminimalisir kerugian harta benda dan nyawa.
-
Lingkungan yang Lebih Bersih: Pengangkutan sampah yang lancar berarti lingkungan pemukiman yang lebih bersih, mengurangi risiko penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup.
-
Efisiensi Anggaran: Dengan menerima hibah, Pemkab Minahasa dapat mengalokasikan anggaran yang seharusnya untuk pembelian kendaraan operasional tersebut ke sektor lain yang juga membutuhkan, seperti pendidikan, kesehatan, atau pemberdayaan UMKM.
Menuju Masa Depan: Kolaborasi yang Berkelanjutan?
Pertemuan antara Bupati RD dan Wagub Rano Karno ini bisa jadi hanya merupakan pembuka. Kehadiran Kadis PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Minahasa dalam rombongan memberikan sinyal kuat. Bisa jadi, selain hibah, Pemkab Minahasa juga ingin mempelajari best practices dari Jakarta dalam hal pelayanan publik, khususnya sistem PTSP yang sudah terdigitalisasi dengan baik.
Ini membuka peluang untuk kerja sama lanjutan, mungkin dalam bentuk pelatihan SDM, pertukaran pegawai, atau bantuan teknis dalam mengelola sistem persampahan dan kebakaran yang modern.