News Melonguane – Wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud kembali diguncang gempa bumi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa berkekuatan magnitudo 3,4 terjadi pada Kamis (14/8/2025) pukul 05.26 WIB.

Lokasi dan Parameter Gempa
Dalam keterangan resmi, BMKG menyebut gempa berlokasi di koordinat 5,08 Lintang Utara (LU) dan 125,84 Bujur Timur (BT) atau sekitar 151 km barat laut Melonguane, Sulawesi Utara.
Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer, sehingga digolongkan sebagai gempa dangkal. Jenis gempa semacam ini biasanya dipengaruhi aktivitas sesar lokal maupun deformasi lempeng di sekitar wilayah laut Sulawesi.
Baca Juga : Mendagri: Gerakan Pangan Murah oleh Polri-Bulog-Bapanas ukung Stabilisasi Harga Beras Nasional
Tidak Berpotensi Tsunami
Meski guncangannya dirasakan di sejumlah wilayah pesisir, BMKG menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Getarannya relatif kecil dan tidak sampai menimbulkan kerusakan.
Hingga saat ini, belum ada laporan dari masyarakat terkait adanya kerusakan bangunan maupun korban jiwa. Namun, BMKG tetap mengimbau warga untuk selalu waspada karena gempa susulan berpotensi terjadi meskipun dengan kekuatan yang lebih kecil.
Wilayah Rawan Gempa
Melonguane dan kawasan Kepulauan Talaud dikenal sebagai salah satu daerah rawan gempa di Indonesia. Letaknya yang berada pada pertemuan Lempeng Filipina, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Eurasia menjadikan wilayah ini kerap diguncang gempa dengan intensitas bervariasi.
Aktivitas tektonik di laut Sulawesi sering memicu gempa dangkal yang bisa dirasakan hingga ke permukiman warga. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar wilayah ini diimbau untuk lebih memahami tata cara penyelamatan diri saat terjadi gempa.
Imbauan BMKG
BMKG mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh isu atau berita palsu terkait prediksi gempa. Hingga kini, teknologi belum mampu memprediksi secara pasti kapan dan di mana gempa akan terjadi.
“Masyarakat diminta tetap tenang, jangan panik, dan tetap mengacu pada informasi resmi dari BMKG,” tulis BMKG dalam rilis resminya melalui akun X.
Sebagai langkah kesiapsiagaan, warga di wilayah rawan gempa dianjurkan untuk menyiapkan tas darurat berisi kebutuhan penting, serta memastikan jalur evakuasi di sekitar rumah dapat diakses dengan cepat.
Kesimpulan
Gempa bumi bermagnitudo 3,4 yang mengguncang barat laut Melonguane menjadi pengingat bahwa wilayah Sulawesi Utara berada di kawasan rawan aktivitas tektonik. Meski tidak menimbulkan kerusakan, kewaspadaan masyarakat tetap penting agar potensi bencana di kemudian hari dapat diminimalisir.